Menteri Marwan Targetkan
Desa Jadi Basis Swasembada Pangan
Jakarta -- Sebagai negara agraris dengan
kekayaan alam yang melimpah ruah, Indonesia ternyata tidak mampu memenuhi
kebutuhan pangannya sendiri dan tak ayal lagi, harus mengimpor.
Sehingga, dibutuhkan langkah terobosan
menyelesaikan persoalan impor pangan yang selama 10 tahun terakhir ini
semakin meningkat. Salah satu terobosan penting adalah menjadikan
desa sebagai basis utama swasembada pangan nasional.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi (DPDT2) Marwan Jafar menegaskan, masalah swasembada
pangan tidak dapat dilepaskan dari urusan desa, karena semua
aspeknya terkait dengan desa.
"Mudahnya saja, lahan pertanian adanya di
desa, petani tinggal di desa, bendungan dan irigasi juga adanya di desa,
distribusinya juga menggunakan jalan desa, hampir semua aspek
pangan terkait dengan urusan desa, jadi desa harus dijadikan basis utama
swasembada pangan nasional" ujar Menteri Marwan.
Untuk mewujudkan hal ini, desa harus terus
diperkuat dan diberdayakan. Besaran dana desa dari pusat dan daerah yang
diterima desa tahun ini belum mencapai angka ideal, namun jika
dikelola dengan baik bisa menjadi penggerak pembangunan desa dan pemberdayaan
masyarakat.
Terkait dana desa, Marwan mengingatkan
pentingnya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk menopang desa jadi basis
utama swasembada pangan. Melalui Bumdes, dana desa dapat dikelola sebagai
modal usaha untuk memajukan usaha desa di sektor pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan. Desa akan menjadi produsen utama bahan pangan
yang dihasilkan oleh sektor-sektor tersebut.
"Desa juga dapat memberikan pinjaman
murah kepada warga desa yang menjadi petani, pekebun, peternak dan
nelayan. Dana pinjaman tersebut dapat diambilkan dari dana desa
setelah diputuskan melalui musyawarah desa" kata Menteri
Marwan.
Langkah penting lainnya, menyediakan tenaga
penyuluhan kepada petani melalui program pendampingan desa. Akan direkrut
tenaga pendamping desa yang memiliki kemampuan sebagai penyuluh pertanian
untuk desa-desa yang ditargetkan jadi lumbung pangan.
"Pendamping desa ini bisa menjadi tenaga
penyuluh, mendampingi, memberikan advis dan konsultasi kepada para
petani supaya menggunakan bantuan benih, pupuk dan peralatan
bantuan Pemerintah secara tepatguna dan produktif, sehingga hasil
pertaniannya meningkat volume dan kualitasnya" jelas Menteri Desa.
Menurut mantan Ketua Fraksi PKB ini, masih
banyak yang bisa dilakukan desa untuk membantu para petani. Diantaranya,
desa bisa memfasilitasi suatu forum petani agar para petani di
desa tersebut bisa saling tukar informasi dan bisa segera mencari solusi
jika ada masalah seperti hama wereng dan lain-lain.
"Jika panen desa berlimpah ruah dan mutunya bagus, saya optimis panen desa bisa mencukupi kebutuhan pangan warganya dan masyarakat daerah lainnya, kita tidak perlu impor pangan lagi bahkan nantinya kita bisa ekspor pangan, cukuplah desa menjadi basis utama swasembada pangan nasional kita" Menteri Marwan menegaskan.
Sumber : Copyred infokemdes 2015